Daddy You, Daughter Me


Tulisan ini untuk papa. Sosok yang sangat valueable karena ia adalah seorang investor dalam hidup saya. Papa saya menginvestasikan waktu, usaha, bahkan uangnya untuk menunjang kehidupan sebuah keluarga.

Walaupun terkadang waktunya banyak ia habiskan di ruangan kantor yang monoton, tapi pulangnya yang saya tunggu-tunggu. Saya merasakan papa membawa oleh-oleh sebuah kelelahan sehabisnya bekerja. Dan tentu saja saya, adik-adik, dan mama bekerja sama mengerjakan sebuah misi layaknya avengers untuk membuat papa tersenyum dan tertawa hingga kelelahan itu sirna.

Andai saya magician. Lalu mengatakan sebuah mantra.
"Pada hitungan ketiga, rasa kelelahan papa akan menghilang. 1.. 2.. 3.."
Waw, saya pasti akan menjadi manusia yang sangat berguna bagi nusa dan bangsa terutama bagi keluarga, karena dapat membantu menghilangkan kelelahan dan beban pikiran hanya dengan seperkian detik. (ah, lagi-lagi imajinasi saya menggeliat keluar dari zonanya).

Oh iya. Dahulu, saat saya sekolah bahkan hingga sekarang ada 1 mantra papa untuk saya dan adik-adik yang terkadang membuat kami tertawa.
"Nomor 1 ya nak, jadi presiden"
Iya. Selalu seperti itu. Entahnya saat itu juga saya merasa tersihir dengan mantra papa dan bergegas sekolah untuk menjadi nomor 1 di sekolah. (nomor 1 di absen, eaaaaaa....)


"Kalau papa terawang nih ya, nanti kamu bakal jadi orang kaya dan sukses"
Lagi dan lagi papa bertingkah seakan dapat menerawang. Bahkan saya sudah berkali-kali mendengar papa berbicara seperti itu, dan anehnya tidak pernah ada rasa bosan. Saya hanya tersenyum tersipu malu dan mengamini. Dan saya pun tersadar, papa punya cara tersendiri untuk memberi motivasi dan menyampaikan doanya kepada anaknya.

Terima kasih untuk semua papa-papa diluar sana yang menjadi investor bagi anaknya sendiri. Mencari nafkah dan menyembunyikan segala kelelahan dibalik badanmu yang menurut kami itu kekar. (Ade Rai mah lewat).

Udah. Cukup sekian. Sebenarnya masih banyak cerita lainnya mengenai keluarga saya, tapi hari ini saya ada jadwal ngedate dengan papa. Ini hari pertama papa menikmati libur cuti bersama lebaran. (cieee... bisa-bisa nempel mulu tuh badan di ranjang).

Anyway, jangan lupa sisihkan waktu untuk orangtua yang umurnya semakin berkurang. Cium tangannya dan kecup keningnya. Kalau bisa sih tambahkan backsound lagu romantis bak drama korea. Uuhhhh, so sweet!

Share:

1 comments

  1. tulisanya worth it buat ku A, thanks a lot of sudah mau menulis dan memposting tulisanmu yang biasa-biasa aja ini :p hahahahahaha.

    Minal Aidzin wal Faidzin ya A.. Mohon maaf lahir dan batin.

    jangan lupa, titip salam buat papamu, salam buat ade rai


    aduh aku lupa, kalau ada foto ku A di kamera mu minta bah... khususnya wisuda kemarin

    ReplyDelete