Ya Tuhan, aku tidak berani terpejam dalam tidur.
Aku takut memimpikannya lebih dalam.
Tidak bisa aku katakan apa yang kurasa sekarang.
Aku tidak ingin melukainya.
Tidak ingin mencoreng kisah yang telah kami lalui bersama.
Dia terlalu Indah untuk kulepaskan.
Yang bisa aku lakukan saat ini hanya berjalan ikhlas dalam takdir yang Kau gariskan di tanganku.
Tuhan...
Aku tahu aku tidak pantas mendapatkan dia,
aku tidak berhak mengemis cintanya,
aku tidak boleh memaksakan perasaanku padanya,
aku tidak boleh menyayanginya sampai pada titik cinta,
benar kan itu, Tuhan?
Hhh, tapi aku berhak memohon petunjuk yang terbaik dariMu.
Dia, atau masih ada perjalanan lainnya...
Aku tidak bisa memaksakan
apa yang tidak digariskan Tuhan padaku.
Kalau itu bukan Rezeki yang kuinginkan, berarti ada jalan lain yang lebih baik lagi untuk kulalui.
Kalau dia bukan jodoh yang kuharapkan, berarti ada lelaki lain yang lebih baik untuk kebahagiaanku.
Itu saja.
Tuhan adalah pemilik Takdir manusia dan itu tidak bisa diberontakkan.
Lindungilah dia dalam kasihMu, jangan biarkan keindahan yang kuresapi dalam dirinya hilang.
Hampir 2 tahun, mungkin kalo diterusin bulan Desember nanti udah 2 tahun.
Ternyata, aku benar-benar jatuh cinta selama ini walaupun banyak kepahitan.
Aku menyukai dia ketika malam itu, malam di saat bulan bersinar terang, kejadian tidak disengaja aku melihat matanya di bawah sinar bulan. Aku senang memandang matanya yang teduh, aku senang mencari-cari punggungnya saat kami berjauhan, tapi itu kejadian dulu sewaktu SMA, sewaktu kami selalu berjumpa dan bertatap muka. Waktu pun berjalan cepat, sangat cepat saat sudah mendekati waktu kelulusan. Mau tidak mau, siap tidak siap kami harus melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi, dan ternyata benar... kami dijauhkan oleh jarak. Cobaan yang berat untuk hubungan kami. Sangat berat....
Dan sekarang saat berjauhan aku baru sadar, yang membuat aku semangat sekolah setiap hari adalah dia, ternyata ada manfaatnya juga punya pacar 1 kelas. Hehe... Aku baru sadar itu, karena sekarang untuk pergi ke kampus aja rasanya agak berat, karena dia gak ada disana, karena dia gak menyambutku (lagi) di depan pintu kelas, karena dia gak ada saat aku sendirian, dan karena gak ada alasan lagi untuk aku semangat ke kampus.
Dan benar, LDR itu cobaan yang berat dan sekaligus alasan yang logis untuk mengakhiri hubungan kami. Dia berkata "Aku gak bisa LDR, aku pengen sendiri".Seketika aku terdiam. Hubungan yang aku harap akan bertahan lama dari yang aku perkirakan putus di tengah jalan.
Komunikasi pun semakin jarang, kebiasaan yang dulu sudah gak ada. Aku menunggu kabar dari dia pun seakan hal yang sia-sia. Aku kurang tau ke depannya bagaimana, tapi aku berharap kami berdua baik-baik saja walaupun yang aku tau, aku gak akan baik tanpa dia tapi semoga dengan bantuan waktu keadaanku akan selalu baik.
Terkadang aku merindukan saat-saat kami masih bersama, dan aku bertanya apakah dia juga merasakan hal yang sama. Iya, sebagai gantinya aku akan menulis untuk dia sampai aku melupakannya.
Apabila saatnya itu tiba, saat aku sudah melupakan dia, aku akan berhenti menulis tentang dia. Terima kasih Adms :)
Ada sesuatu yang tidak pernah kamu lihat dalam diriku, rasa sakitku, doa-doaku, tangisanku, harapanku dan ketulusanku
"Besok kalau sudah gede, mau jadi apa?”
“Mau jadi dokter,”
“Aduh, gimana niiih??? Nanti kalau aku masuk IPS, gimana?”
“Sob, nanti semesteran bantuin yak. Biar masuk IPA, men,”
“Mau jadi dokter,”
Sewaktu saku kecil, jawaban “mau jadi dokter” ibarat jargon yang otomatis keluar apabila ditanya tentang cita-cita. Padahal, pas itu aku sama sekali awam tentang profesi berjuluk “jadi dokter” itu.
Walhasil, imej dokter dan pinter pun terpatri kuat di benak saya. Di dalam benakku jadi dokter adalah puncak pencapaian prestasi. Walaupun, pada dasarnya, orang tua ku gak memaksakan untuk jadi dokter, tapi masuk farmasi, waah ..
Om ku juga kena sindrom “mabuk dokter”. Ia berjanji akan membiayai kuliah ku sampai tuntas kalau aku bisa masuk Kedokteran. Awalnya, kami menganggap ini adalah sebuah berita gembira. Namun, seiring perjalanan waktu, aku mulai berpikir, apakah aku akan menjadi penawar “mabuk dokter” buat keluarga aku?
Aku masih terus menimbang-nimbang. Tahun pertama di SMA aku malah jadi gojag-gajeg. Apa yang harus aku pilih? Gak mungkin kan menunda pilihan. Semasa SD dulu, sah-sah saja aku ingin jadi arsitek, astronot, bahkan juragan klepon sekalipun. Namun kini, tidak bisa semudah itu menentukan langkah. Berbekal kesuksesan memasuki almamater bergengsi seperti ini, aku harus bisa bijak. Ini masalah hidup.
Bukan hal yang perlu ditutup-tutupi lagi, masyarakat kita memang terkondisikan menganggap IPS adalah wadah bagi siswa-siswa “afkiran” alias "buangan". Kebanyakan dari kita (nggak yang muda, nggak yang tuwo, nggak yang modern, nggak yang kuno) meyakini bahwa program ilmu sosial hanya untuk anak-anak yang harus ngeden ngentut sekadar buat naik kelas. Di kelas sepuluh dulu, aku sering mendengar,
“Sob, nanti semesteran bantuin yak. Biar masuk IPA, men,”
Aku pun menyimpulkan, kalau begitu pemilihan jurusan hanya semata prestise. Masuk IPA hanya untuk gaya-gaya, tidak peduli endingnya teraniaya. Sementara, IPS dipandang sebagai ajang leha-leha, hura-hura dan main-main saja.
Ilmu di dunia ini ‘kan banyak. Ada ilmu agama, ada ilmu alam, ilmu sosial, ilmu ketrampilan, bahkan nyantet pun ada ilmunya. Kemudian, dari ilmu-ilmu tersebut, kita tinggal memilih ilmu mana yang akan ditekuni. Pokoknya minat, bakat, niat, tekad.
Pertama, kita harus menemukan bidang yang membuat kita tertarik. Misalnya seni, matematika, bahasa atau olah raga. Selanjutnya, kita harus sadar diri dengan bakat yang kita miliki. Mampukah kita menuruti minat kita? Kalau nilai Kimia kita bisa untuk nyanyi alias cuma do re mi fa sekuat apa pun mencoba, ya jangan maksa. Itu tandanya, Kimia bukan bakat kita. Cari bidang yang mana kita bisa total optimal di dalamnya.
Elemen terpenting dari suatu ikhtiar adalah niat. Bila kita bersungguh-sungguh dalam berusaha, InsyaALLAH, akan diberi keringanan dan keriangan. Tekad juga penting untuk menjaga kestabilan dan kontinuitas suatu proses. Item terakhir yang harus kita kantongi adalah ragad. Ragad bila diterjemahkan secara harfiah adalah biaya atau uang, tetapi sesungguhnya ragad itu luas. Ragad juga bisa berarti restu, support, fasilitas juga doa. Umumnya ragad itu datangnya dari orang tua. Kalau semua sudah dicapai, perkara memilih jurusan sudah bukan persoalan.
Menginjak tahun ini aku pun mantap dengan pilihan, program IPS. Tentu saja, setelah menjalankan 5 prinsip yang sudah dibahas tadi. Biarlah teman-teman yang lain memilih IPA, itu ‘kan pilihan mereka. Aku punya pilihan sendiri, aku punya nasib sendiri, aku punya hidup saya sendiri. Toh, dengan memilih IPS, peluangku untuk bergaul, berorganisasi, belajar dan berkarya tidak tertutup. Apa yang dijalani berdasar yang diingini. Jadi, tidak ada proses buang binuang, paksa memaksa, tundung menundung, singkang sinengkang.
Apa yang kita pilih adalah sebagian dari tahapan membangun masa depan. Ada konsep yang ingin kita realisasikan. Jadi, memilih program itu jangan disamakan petak umpet. Masuk IPS karena tidak ingin bertemu Fisika, masuk IPA karena tidak suka Geografi. Apalagi, masuk IPA/IPS karena ikut-ikutan. Masuk IPS atau IPA tanggung jawabnya sama saja. Prestise-nya juga sama saja. Tidak ada yang sekadar santai-santai atau keren-keren. Kalau mau santai-santai, pulang saja, angon bebek.
Kesuksesan tidak bisa diparameterkan dengan variabel bidang tertentu. Gelar akademik tinggi bukan monopoli insan eksak belaka. Jangan dikira, kalau mau jadi profesor harus ahli biologi, profesor ekonomi juga banyak. Berdasarkan pengalaman yang sudah-sudah, justru pelajar-pelajar program ilmu alam banyak yang menyeberang ke jurusan ilmu sosial. Dan dapat dibayangkan betapa riweuhnya mengejar IPC yang waktu persiapannya paling lama hanya sepekan itu.
Jangan biarkan prasangka membuat kita terpenjara. Jangan menyiksa diri sendiri dengan sesuatu yang tidak kita perlukan. Bila ada potensi, pilihan bukan sekadar spekulasi. Jangan sampai salah memilih. Bila memang merasa cocok dan mantap di IPA, ya jangan ragu memilih, begitu pun dengan IPS. Semua punya jalur sukses sendiri-sendiri.
Hujan..
sampaikan rindu ini untuknya..
hati ini telah luluh dengan derasmu..
hujan.. bawa kesedihan ini hanyut bersamamu..
Rindu ini telah terlarang..
Cinta ini terpaksa harus terpenggal..
Bermusim di balikmu seakan hanya sebuah kekosongan,..
taukah engkau Hujan.. sekarang aku tau kebenaran..
aku mengerti sikap yang mungkin tak sampai terungkapkan..
masalah ini Dari Tuhan, penciptamu hujan..
apakah aku masih pantas untuk mempertanyakan..
Andai-Andai itu masih saja menggaung di telingaku..
Ingin menangis aku tak mampu..
tertawapun tak mungkin bagiku..
Cinta itu.. hanyutlah bersamamu..
Bersama Hujan di tengah rindu..
Untukmu yang ingin kulupakan..
Hujan ini akan menjadi bagian dari kesempurnaan..
di bawah hujan..
akan kubuang segala kerinduan..
yang kini haram untuk kukatakan..
sampaikan rindu ini untuknya..
hati ini telah luluh dengan derasmu..
hujan.. bawa kesedihan ini hanyut bersamamu..
Rindu ini telah terlarang..
Cinta ini terpaksa harus terpenggal..
Bermusim di balikmu seakan hanya sebuah kekosongan,..
taukah engkau Hujan.. sekarang aku tau kebenaran..
aku mengerti sikap yang mungkin tak sampai terungkapkan..
masalah ini Dari Tuhan, penciptamu hujan..
apakah aku masih pantas untuk mempertanyakan..
Andai-Andai itu masih saja menggaung di telingaku..
Ingin menangis aku tak mampu..
tertawapun tak mungkin bagiku..
Cinta itu.. hanyutlah bersamamu..
Bersama Hujan di tengah rindu..
Untukmu yang ingin kulupakan..
Hujan ini akan menjadi bagian dari kesempurnaan..
di bawah hujan..
akan kubuang segala kerinduan..
yang kini haram untuk kukatakan..
Aku lelah berpura-pura dalam kesakitanku. Aku lelah dalam kepalsuan. Aku ingin menangis tapi nyatanya aku hanya bisa menyembunyikan air mataku.
Disaat aku mulai menyayangimu kau buang aku.. mengacuhkan aku, mematahkan semua rasa yang tumbuh dihati, aku sakit, aku terluka, terlebih lagi karna sikapmu yang tidak memperdulikanku lagi, seolah kau menganggap ku tak ada.
kini aku terjebak akan cintamu, yang tak mungkin ku gapai, kehilangan kasihmu yang tak'an pernah kurasakan lagi, semuanya telah hilang seiring dengan berkurangnya usiaku.
disaat aku tidak memiliki rasa untukmu, kau selalu hadir menaburkan benih-benih cinta untukku, dengan sadar kau telah membuat ku jatuh cinta kepadamu, sakitnya hati yang telah kau khianati, sakitnya perasaan yang kini kau tinggalkan, membuatku jatuh ke dalam keterpurukan yg tak berarti.
sadarkah kau akan perbuatamu?? menurutmu inikah yang terbaik untukku?? mencampakkan aku disaat aku sangat menyayangimu.. meninggalkan aku bersama kebahagiaan SEMU itu..
inikah yang kau mau?? melihat hatiku hancur bersama cintaku.. melihat ku terpuruk karna perbuatanmu.. bahagiakah kau atas perbuatanmu??
Terima kasih atas semua kepalsuan ini, terima kasih atas semua kebohongan yang begitu manis ku rasakan, permainan ini sudah berakhir, aku bukanlah permainan mu yang bisa kau mainkan kapan saja
Aku masih punya perasaan. Perasaan itu akan sakit bila dimainkan seperti ini.. kebohongan ini membuatku muak, sampai aku tak ingin mencinta lagi, sudah cukup hati ini terluka karnamu, dan aku tidak ingin terluka lagi..
Seorang anak laki-laki bertanya kepada ibunya "Mengapa engkau menangis?""Karena aku seorang wanita," dia berkata kepada anaknya."Aku tidak mengerti," jawab anak laki-laki tersebut. Sang ibu memeluk anaknya dan berkata "Dan kau tidak akan pernah mengerti"Kemudian anak laki-laki tersebut bertanya kepada ayahnya "Mengapa ibu menangis tanpa ada alasan?""Semua wanita menangis tanpa ada alasan," hanya itu yang bisa dikatakan ayahnya.Anak laki-laki itu tumbuh dan menjadi seorang laki-laki dewasa, dan tetap merasa heran mengapa wanita menangis.
Akhirnya dia menelepon Tuhan, dan ketika sudah terhubung, dia bertanya, "Tuhan, mengapa wanita begitu mudah menangis?"Tuhan berkata "Aku menciptakan wanita istimewa. Aku menciptakan baginya bahu yang kuat untuk memikul beban dunia, tapi begitu lembut sehingga dapat memberikan kenyamanan.""Aku memberinya kekuatan untuk melahirkan dan menahan penolakan yang kerap muncul dari anak-anaknya""Aku memberinya keteguhan yang membuatnya dapat tetap bertahan di saat semua orang sudah menyerah, dan tetap memperhatikan keluarganya tanpa mengeluh saat sedang lelah maupun sakit.""Aku memberinya kepekaan untuk mencintai anak-anaknya dalam keadaan apapun, meskipun mereka menyakitinya.""Aku memberinya kekuatan untuk bisa memaklumi kesalahan-kesalahan suaminya, menciptakannya dari tulang rusuk suaminya untuk melindungi hatinya""Aku memberinya kearifan untuk mengetahui bahwa seorang suami yang baik tidak akan pernah menyakiti istrinya, tetapi kadang-kadang menguji kekuatan dan ketetapan hatinya untuk tetap teguh mendampingi suaminya""Dan akhirnya, Aku memberinya air mata untuk dicurahkan. Ini khusus miliknya untuk digunakan kapanpun diperlukan.""Kau lihat: Kecantikan seorang wanita tidak terletak pada pakaian yang dikenakannya, penampilan fisiknya, atau cara dia menyisir rambutnya.""Kecantikan seorang wanita dapat dilihat melalui matanya, karena mata adalah pintu menuju hatinya, tempat dimana cinta bersemayam."
dan ternyata cinta yang menguatkan aku
dan ternyata cinta
dan ternyata cinta
kau yang sungguh selalu setia menemani kesepianku
menjaga lelap tidurku, membasuhku setulusnya
menjaga lelap tidurku, membasuhku setulusnya
dan ternyata cinta yang menguatkan aku
dan ternyata cinta tulus mendekap jiwaku
dan ternyata cinta yang menguatkan aku
dan ternyata cinta
Anyone can make you smile, many people can make you cry, but it takes someone really special to make
you smile with tears in your eyes! :) ♥
Everytime I think of you I get tha biggest smile on my face and yet...You still don't understand how much you mean to me.
Awalnya aku mengira akan banyak hal yang buat aku senang, ternyata gak, lebih banyak yang mengecewakan .
Aku bangun tidur dengan berharap semuanya akan jadi yang aku bayangkan .
Aku mulai dengan shalat subuh, mengucap terima kasih dan doa-doa yang aku harap di Kabulkan oleh-NYA .
Di keluarga aku, setiap anggota keluarga yang ulang tahun biasanya pagi-pagi Bunda sudah siapin 1 batang lilin dengan api diatasnya berharap ketika meniupnya semua keinginan terpenuhi, ya itulah keluarga kami, sederhana .
Tapi pagi ini beda, gak ada satu pun anggota keluarga ku yang menyiapkan sebatang lilin pun, mengucapkan selamat ulang tahun pun gak ada .
Aku hanya terdiam, menjalani semua aktivitas, bersikap biasa seakan gak ada yang special di tanggal 16 Juli ini .
Aku juga harus memaklumi keadaan ayah, ayah sibuk dengan kerjaannya, tapi untung aja sebelum dia pergi keluar daerah, aku sempat mencium tangannya . Alhamdulilllah, ayah mengucapkan selamat ulang tahun, walaupun ayah gak ada hari ini di rumah .
Bunda, bunda juga sudah ngucapin ke aku, tapi aku rasa ada yang kurang, benar-benar ada yang kurang .
Ketika aku renungi lagi, iya, kebersamaan . Gak ada kebersamaan di hari ulang tahunku .
Nyanyian selamat ulang tahun, sebatang lilin kecil itu, tawa itu .
Itu yang kurang . Tapi gak apa-apa, itu gak perlu jadiin masalah .
Adik ku, mereka juga gak ada ucapin ke aku, hanya sebuah wall di facebook .
Untuk apa wall facebook kalo sebenarnya aku ada di rumah ini !!
Aku ada di dekat adik-adik ku, tapi mereka sedikit pun gak ada membahas sedikit pun tentang berkurangnya waktu untuk ku hidup ini .
I’m fine, I will be fine !!
Aku Cuma mau di hari ulang tahun aku, sedikit aja ada anggota keluarga melirik aku dengan adanya perubahan di diri aku !!
SEDIKIT AJA, beri waktu untuk aku, aku yang sudah bertambah umur ini .
Tapi sayang, kali ini mungkin mereka sibuk dengan aktivitas mereka masing-masing .
Sejenak aku lupakan hal itu .
Sahabat !!
Peran kedua yang aku tunggu ucapan selamat ulang tahun itu .
Aku mulai tersenyum melihat layar handphone ku .
Cuma 1 nama yang ingin aku lihat di layar handphone itu, dia, dia sahabatku .
Aku sama dia memang sudah agak renggang . Tapi bias kah kamu luangkan sedikit waktumu untuk menghubungi aku, menanyakan kabar mungkin itu udah cukup walau gak ada ucapan selamat ulang tahun .
Tapi aku tetap menunggu ,
5 jam, 6 jam, 8 jam, 10 jam .
Iya, aku nunggu, setelah shalat maghrib dia mengucapkan itu .
Mungkin dia juga sibuk dengan aktivitasnya ..
Positive thinking J
Iya, keluarga dan sahabat ku sibuk dengan aktivitasnya masing-masing .
Well, nothing special in my birthday .
Walaupun banyak yang ngucapin selamat ulang tahun, terutama teman di twitter, tapi peranan yang paling aku tunggu itu ya keluarga dan sahabat aku itu .
16 JULI 2011 kemarin aku ulang tahun hehee :D
Umur aku jadi 16 tahun, wohoooo .
Baru bisa buka blog, sibuk nya naudzubillah, biasa anak pindahaaan hoho .
Nah, kalo entri ini, ngebahas ttg ucapan ulang tahun nya ke akyuuu .
Let's check it out, aku tuntun satu-satu yaaaa ;D
Temaaan-temaan BBM ku, makasih Ipeh, Dimas, Shindi, Bagus :)
Ada lagi nih ...
Masih di BBM, tapi lewat PM, thanks Laraaas, My mom, dek Nikita :D
Well, ini ucapan dari teman twitter, thanks a lot all ƪ(˘⌣˘)ʃ
Naaaah, yang terakhir dari teman-teman di FB, makasih Dewi, Ferry, Ana, Herman .
Sebenarnya masih banyak lgi tapi cukup dah yang ini, hehe, makasih ucapan dan doanya .
LOVE YOU ALL :*
Umur aku jadi 16 tahun, wohoooo .
Baru bisa buka blog, sibuk nya naudzubillah, biasa anak pindahaaan hoho .
Nah, kalo entri ini, ngebahas ttg ucapan ulang tahun nya ke akyuuu .
Let's check it out, aku tuntun satu-satu yaaaa ;D
Temaaan-temaan BBM ku, makasih Ipeh, Dimas, Shindi, Bagus :)
Ada lagi nih ...
Masih di BBM, tapi lewat PM, thanks Laraaas, My mom, dek Nikita :D
Well, ini ucapan dari teman twitter, thanks a lot all ƪ(˘⌣˘)ʃ
Naaaah, yang terakhir dari teman-teman di FB, makasih Dewi, Ferry, Ana, Herman .
Sebenarnya masih banyak lgi tapi cukup dah yang ini, hehe, makasih ucapan dan doanya .
LOVE YOU ALL :*
Sebut saja ini intuisi perempuan, tetapi aku memang merasa kau tak benar-benar jujur kepadaku. Setiap kali aku berusaha menatap langsung ke matamu, berusaha membaca isi hatimu, kau malah menjauh dariku. Berpaling.
Kau selalu berusaha meyakinkan, "Tak ada masalah dalam hubungan kita." Lalu, kau memelukku erat, tetapi tak ada kehangatan di sana. Bahkan, aku mulai merasa tak ada lagi cinta untukku di sana, di hatimu.
Kau ada, sekaligus tiada.
Kenapa kita harus seperti ini, bermain-main dengan kejujuran? Atau, seperti inikah aturan main percintaan kita-kau akan terus-menerus membuatku bertanya-tanya tentang seberapa dalamnya perasaanmu kepadaku?
Tadi aku niat cari musik instrumental, ternyata ketemu lagunya Yiruma - Kiss The Rain .
Dapat lagunya, aku cari videonya .
Dan lagi ketemu video yang buat aku ingat dia .
Lagunya bikin tenang, tiap lagi sendiri, aku suka dengar lagu ini .
Selamat Menikmati :)
aku mencintaimu seperti bunga matahari yg kuat dan tidak berduri
Aku tak inginkan kamu pergi dariku !
Namun melihat tidak ada perubahan dari kekurangan ku,
aku tak kuasa menahanmu .
Pergilah :)
Terkadang, cara terbaik tuk menjadi bahagia
adalah belajar tuk melepaskan hal-hal yg selama ini
berusaha keras kamu pertahankan.
@pepatah
Menyedihkan ketika kamu tahu kamu harus melepaskan,
tapi tak mampu melakukan,
karena kamu masih menunggu sebuah keajaiban .
@pepatah
kamu sudah tidak mau lagi berada disini mendengarkan saya, jadi saya katakan saja sekarang mumpung kamu diam. entah kamu dengar atau tidak, yang jelas kali ini beri saya kesempatan membeberkan suara saya memenuhi udara.
sebentar saja kok, ini juga mumpung kamu diam.
saya memutuskan membiarkan kamu terlepas dari genggaman...
saya melepaskan kamu bukan karena saya ingin
saya hanya perlu tahu, bukan kamu orang yang saya harapkan ada di sebelah saya bersama-sama minum teh menikmati pagi berembun yang pelan-pelan tercairkan surya
mungkin tawa kamu yang mempesona itu (ah rupawannya...!) selalu akan bisa mencerahkan saya untuk mampu melewati hari
tapi yang saya perlukan adalah seseorang yang mendekap saya ketika ketika kami kehujanan bersama
seseorang yang mampu menenangkan saya dengan sekadar sedikit kata
dan kamu yang saya kenal bukanlah orang yang akan mau membuatkan saya kopi susu hangat ketika saya butuh lembur
sepertinya kamu akan terlalu sibuk untuk itu dan kemudian kamu akan membiarkan tingkah saya membuat kopi susu sendiri dengan ekspresi datar yang biasa
yang kamu tidak suka.
yang kamu tidak suka.
sungguh saya tahu, kamu memang tipe orang yang begitu
kemudian saya sadar, saya dibutakan oleh keinginan itu
keinginan untuk memiliki kamu
dan mungkin sebenarnya ada seseorang disana yang memang terlalu sederhana hingga saya susah mengenali : betapa saya membutuhkan dia.
Untuk kekasihku,
- Cinta ini, yang selama kujaga dan kudekap hanya untukmu
- Tiba-tiba hilang seperti embun dihempas cahaya mentari… Entahlah, aku hanya merasakan hampa dan sepi
- Terus bersemi… Setiap kali aku menatap wajahmu,
- Aku bahkan enggan untuk sekadar berpaling memandang wajah dan semu di pipimu lagi.
- Hanya satu… Satu hal kesungguhan dan keyakinan yang ingin aku lakukan, yaitu
- Menanti datangnya hati yang lain. Percayalah, jangan pernah membayangkan aku akan
- Menikahimu dan tumbuh bersamamu. Percakapan kita terakhir kali
- Terlampau membosankan, dan tolong jangan harapkan pertemuan itu akan
- Membuatku ingin bertemu dan meneduhkanmu lagi dalam dekapanku.
- Sayangnya, kamu selalu hanya memikirkan dirimu sendiri.
- Seandainya saja… Suatu saat nanti ketika kita menikah dan sebaris janji telah terujar, aku sungguh percaya bahwa
- Hidup kita akan terasa luruh dan jatuh, dan aku tak akan pernah merasakan
- hal itu akan menjadi keajaiban dalam hidupku karena aku dapat hidup bersamamu dan mencintaimu selamanya. Aku menyimpan hati ini
- Untuk dicintai, tapi hati ini, cinta ini, bukanlah sesuatu
- Yang setulusnya telah kutitipkan padamu. Tiada seorang pun yang lebih
- Egois daripada kamu. Dalam hati, keyakinanku tak akan pernah berubah bahwa kamu takkan
- Mampu untuk menjagaku, menawan jiwaku dan menemaniku tanpa syarat.
- Setulusnya aku hanya ingin kamu memahami bahwa
- Aku mengatakan semua ini dengan sungguh-sungguh. Apakah kamu bersedia menolongku
- Bila engkau juga merasa ini akhirnya, tolong tak perlu berusaha
- Untuk menjawab semua ini. Seluruh surat yang telah engkau sampaikan menorehkan
- Hal-hal yang tak membuatku terpikat. Dewi waktu yang berdentang, kamu tidak akan pernah memiliki
- Cinta sejati dariku. Selamat tinggal… Percayalah,
- Aku tak akan akan kembali kepadamu lagi. Tolonglah, jangan pernah berharap
- Bahwa aku, akan, selalu menjadi kekasihmu, selamanya…
Tolong, jangan engkau menangis, seka dulu air matamu… Satu permintaan terakhir dariku untukmu, jika kamu ingin tahu dalamnya hatiku, tolong baca surat ini dengan membacanya urut dari angka ganjil, maka kamu akan paham is hatiku sebenarnya. Bukankah cinta untuk saling memahami? (*)
Maaf bintang saya sedang lelah dan merasa ingin kesepian
Untuk sesaat saya tidak keberatan berteman sunyi.
Ya, saat ini saja...
Bukankah cahayamu terbatas?
Saya butuh itu bahkan justru saat siang...
Tuh... kamu tidak bisa kan?
Jadi masihkan perlu saya mengunjungi kamu setiap kali saya merasa ingin hilang?
Saya tidak suka matahari, dia terlalu terik
sementara saya terlalu rapuh, gampang meleleh.. dia terlalu dekat dan besar
saya ingin yang jauh agar saya terhindar jadi meleleh
terhindar dari luka.
bintang, saya ingin pulang dan berbaikan lagi dengan malam, dengan kamu....
Mungkin nanti kapan-kapan kalau saya sudah mulai marah pada sepi.
Jangan salahkan aku jika aku mencoba membunuh siapapun yang berusaha mendekatimu
Bukankah jutaan kali kukatakan?
Bukankah jutaan kali kukatakan?
Wanita lain yang hanya boleh menyentuhmu adalah ibumu, selebihnya adalah aku
Jangan temui wanita yang identitasnya tak kuketahui
Jangan hubungi wanita yang nomornya tak kumiliki
Aku harus tahu apa yang kau lakukan setiap saat
Kamu tawananku
Aku mengawasimu
karena kau kekasihku
Ya, kamu terlalu berbahaya untuk kumiliki
Kamu terlalu sempurna bagi kebanyakan orang
Kamu terlalu berbeda dari banyak pria lainnya
Jadi jangan salahkan aku jika setiap menit pandanganku tak pernah melepaskanmu
Jadi biarkan setiap jam aku memelototi wanita yang mengarahkan sorot matanya padamu
Jadi mengertilah jika setiap hari aku harus melihat handphonemu
menghapus semua sms dari wanita-wanita tak tahu diri yang mencoba menyapamu
Jangan salahkan aku jika dengan terpaksa aku harus membentak mereka yang berusaha mendapat perhatianmu
Nanti juga kau akan terbiasa dengan sikapku
Kau tak boleh keluar rumah sebelum kau memberi tahu tujuanmu serta waktu kepergian dan kepulanganmu
Kau tak boleh telat makan
Kau harus beristirahat saat aku menyuruhmu tidur
Kau harus merasakan rindu yang sama saat aku merindukanmu
Jadi, terbiasalah dengan sikapku, Sayang
Kau harus tahu seberapa besar dan dalamnya perasaanku padamu
Kau harus tahu rasa takut kehilangan selalu menghantuiku walau kutahu kau berada disampingku
Kau sangat sulit aku miliki, kau juga akan amat sulit aku lepaskan
Jadi, jangan tanyakan mengapa aku memperhatikanmu dengan gilanya
Mengapa dengan sikap obsesif kompulsif aku harus mengawasimu
Karena apa?
Karena apa?
Ya, karena apa?
Karena aku mencintaimu
dan tak mau kehilangan kamu untuk yang kedua kalinya
Sayang.. aku titip rindu pada angin malam ini..
apakah kamu merasakannya dia menyentuhmu dengan gemulai..
lembut menerpa untuain rambut yang mulai memanjang..
senangkah kau sayang dengan titipan segumpal rindu yang selalu terbayang..
Sayang...
Aku ingin menitipkan rindu ini kepadamu..
entah lewat mana aku harus menyampaikan yang tlah tertunda ini..
kalut membalutku dengan penuh sempurna..
bahkan aku melihat ejekan awan bangga melihat hatiku hampa..
Kekosongan ini membuatku ingin sirna..
larut bersama air..
terbang bersama gemulir angin..
di tengah rinai aku mampu tergeletak dan tenggelam..
hanya karena sebuah rindu yang tak pernah tersampaikan..
Sampai kapan aku akan merasakannya..
apakah aku harus menjawab sendiri apa yang jiwaku tanya..
dalam balutan sebuah rasa..
dalam sebuah linangan sayang yang tak pernah sempurna..
ku mohon.. kembalikan rindu yang pernah kau minta..
apakah kamu merasakannya dia menyentuhmu dengan gemulai..
lembut menerpa untuain rambut yang mulai memanjang..
senangkah kau sayang dengan titipan segumpal rindu yang selalu terbayang..
Sayang...
Aku ingin menitipkan rindu ini kepadamu..
entah lewat mana aku harus menyampaikan yang tlah tertunda ini..
kalut membalutku dengan penuh sempurna..
bahkan aku melihat ejekan awan bangga melihat hatiku hampa..
Kekosongan ini membuatku ingin sirna..
larut bersama air..
terbang bersama gemulir angin..
di tengah rinai aku mampu tergeletak dan tenggelam..
hanya karena sebuah rindu yang tak pernah tersampaikan..
Sampai kapan aku akan merasakannya..
apakah aku harus menjawab sendiri apa yang jiwaku tanya..
dalam balutan sebuah rasa..
dalam sebuah linangan sayang yang tak pernah sempurna..
ku mohon.. kembalikan rindu yang pernah kau minta..