Ikhlas.

GIVE AND TAKE.

Mungkin hukum ini sudah sangat familiar bagi kebanyakan orang. Kalau kata orangtua saya memberi itu ya harus ikhlas, tapi sejujurnya kadang saya masih suka kepikiran atau bahasa kasarnya suka setengah-setengah kalo masalah memberi. Mungkin kamu juga merasakan hal seperti itu? Kalau saya dan kamu merasakan hal yang sama mungkinkah kita berjodoh? Lah, ngapa saya jadi ngelantur hehe.

Memang sih awal-awalnya agak terpaksa dan suka kepikiran. Tapi percaya deh, kalo lingkungan kamu mendukung dan sudah terbiasa untuk memberi kedepannya pasti bisa belajar ikhlas. Nah kalau udah di tahap ikhlas nih pasti gak kepikiran lagi berapa uang atau barang yang sudah dikeluarkan untuk diberikan kepada orang lain, atau gak kepikiran lagi apa timbal balik yang akan didapat. Bawaannya ikhlas aja. Cukup dengerin kata "terima kasih" atau melihat sebuah senyuman aja rasanya udah senang dan tentram, rasanya seperti "wah saya hidup ini juga ada gunanya untuk orang lain".

Saya benar-benar bisa merasakan betapa hebatnya hukum give and take di alam ini. Selalu adaaaaaaaaaa aja timbal baliknya setiap memberi, apalagi kalo benar-benar ikhlas. Dan kadang juga dibalas dengan doa, ternyata benar doa yang ikhlas itu sangat mujarab.

Dan saya sangat berterima kasih kepada siapapun yang sudah menyempatkan waktunya untuk berdoa dan mengucapkan berbagai pengharapan untuk saya kepada sang Pencipta. Ah, hanya itu yang saya butuhkan sekarang. Doa yang ikhlas dari kamu. Eaaa.

Anyway, berhubung sekarang kita hidup di jaman teknologi, coba deh follow akun-akun yang bikin kamu “ngeh” untuk selalu bersyukur, seperti akun bakti sosial atau yang mengarah ke kepedulian terhadap lingkungan atau meningkatkan kualitas kehidupan. Walaupun kadang postingannya terabaikan, minimal kamu sudah ada niat untuk menjadi lebih baik lagi dengan follow akun yang baik. Semua hal berawal dari niat kan? Betul tidak?

Coba belajar untuk hidup sederhana, lihat ke bawah aja yuk pasti lebih bisa bersyukur. Hidup itu jangan terlalu WAW. Dikasih paha mintanya dada. EhHehe udah deh, bahaya kalo keterusan, saya mah apa atuh ya, hanya manusia yang sedang belajar memperbaiki diri.

Share:

0 comments