Perjuangan

Hello Everybody!!
Hello World!!
Long time no blog!!

Tau kenapa saya jarang ngeblog? Karena tidak ada waktu senggang. Apaan sih hehe :D
Kemarin-kemarin saya sibuk urus kuliah, dan mengobati luka saat tidak lulus SNMPTN jalur undangan. Awwh. Oke, kali ini saya mau cerita tentang perjuangan untuk melanjutkan kuliah. Ternyata benar loh bagi sebagian orang banyak yang menganggap susah untuk masuk PTN yang diimpikan, tapi sebagian orang mengatakan mudah karena dia mendapat tiket langsung ke PTN yang diimpikan.

Disini saya sebagai salah satu orang yang menganggap SUSAH untuk masuk PTN yang diimpikan, bahkan saya sempat putus asa loh. Dari awal masuk SMA, saya udah punya keinginan untuk kuliah di Jawa, khususnya di Universitas Brawijaya Malang. Gak tau kenapa saya punya keinginan lanjut kuliah disana, berhubung disana ada keluarga juga, so why not kan saya mencoba daftar SNMPTN undangan Universitas Brawijaya (UB). Disitu saya percaya diri banget diterima di UB, karena nilai saya yang lumayan bagus lah, diatas standar hehe. Awalnya mama gak setuju karena pasti banyak banget yang daftar di UB dan takut saya gak diterima, tapi akhirnya mama mau juga.

Pilihan SNMPTN undangan :
1. Universitas Brawijaya : Ekonomi dan Perbankan
2. Universitas Brawijaya : Manajemen
3. Universitas Mulawarman : Manajemen
4. Universitas Mulawarman : Hukum

Nah itu dia pilihan saya dalam SNMPTN undangan. Untuk jaga-jaga jika saya tidak lolos jalur SNMPTN, saya mendaftar SBMPTN dengan membeli PIN seharga Rp175.000,- dan dengan arahan dan saran orang tua saya, saya disuruh mendaftarkkan diri di Universitas Mulawarman (Manajemen, Ekonomi Pembangunan, Hukum). Sudah jelas Hukum itu melenceng dari minat saya di ekonomi, tapi ya mau gimana lagi, kemauan orangtua. Suramnya lagi, kalo sudah mendaftarkan diri pilihan yang diminati tidak bisa diganti.

And finally, tiba saatnya pengumuman SNMPTN. Papa, Mama, dan Adik semua udah pada mengelilingi saya. Semua gadget itu terkumpul semua untuk lihat pengumuman hasil SNMPTN. Did you know? Saat itu orang tua saya optimis saya diterima, tapi Allah berkata lain. Saat itu juga, aku orang yang pertama melihat pengumuman itu ada tulisan merah disana. Saya gak percaya kalau saya gagal, saya coba buka sekali lagi. Sama. Ternyata memang gagal. Seketika itu juga, saya bingung harus berkata apa kepada orangtua saya kalau saya gagal, mereka tepat di depan saya menunggu pengumuman itu. 1 menit. 2 menit. 5 menit. Saya tidak bisa berkata apa-apa, saya hanya bisa melihatkan HP saya ke ayah. Ayah saya tersenyum. "Tidak apa-apa nak, belum rezekimu". Saya menangis, harapan saya hancur. Kejadian itu benar-benar membuat saya down. Semalaman itu saya menangis, berpikir kenapa, kenapa harus gagal? Kenapa harus buat orangtua sedih?

Malam itu benar-benar malam yang suram buat saya, saya gagal masuk Universitas impian saya. Kali ini ya cuma ada kesempatan ikut tes tertulis SBMPTN dengan pilihan Universitas Mulawarman (Unmul). Saya berpikir ini belum berakhir, saya pasti bisa masuk UB. Paginya saya bicara dengan orangtua saya kalau saya ingin mendaftar ulang lagi dengan pilihan pertama UB. Tapi sayang, orangtua saya tidak setuju karena sudah down duluan melihat pengumuman kemarin. Mereka takut saya lolos lagi. Saya menangis (lagi), haruskah saya mendengar orangtua saya, sedangkan keinginan saya ini sangat besar. Akhirnya, karena tekad yang benar-benar berlebihan, diam-diam saya mendaftarkan diri di SBMPTN (lagi), membeli PIN (lagi) dan mengeluarkan uang Rp175.000,- (lagi). Sungguh, saya diam-diam tidak memberitahu orangtua saya mendaftar lagi, karena saya takut mereka melarang saya. Bukannya orangtua saya tidak suka saya kuliah di UB, hanya saja mereka takut saya jatuh untuk kedua kalinya. Tapi saya benar-benar yakin, pasti ada jalan untuk orang yang mau berusaha. Allah tidak pernah membiarkan usaha kita sia-sia.

Saya belajar, belajar dan belajar. Semua pelajaran dari kelas 1, 2, dan 3. Saya putar balik otak. Bayangkan dalam waktu 15 hari saya harus menguasai semuanya. Teman saya sempat membuat saya down, mana mungkin saya masuk UB kalau hanya belajar sendiri, tidak ada tutor, tidak ada pembimbing, "Seharusnya kamu ikut bimbel intensif" katanya. Tapi saya yakin, dengan berbekal internet, buku SBMPTN, dan e-book TPA saya pasti bisa.

Waktu yang ditunggu pun tiba, test tulis SBMPTN dimulai, saya test di Unmul tepatnya GOR 27 Sepetember. Disana terkumpul orang yang masih memiliki harapan bisa masuk di PTN yang diimpikan. Test berlangsung selama 2 hari, hari pertama test TPA (Test Potensi Akademik) dan TKDU (Tes Kemampuan Dasar Umum) dan hari kedua test TKD (Test Kemampuan Dasar). Did you know? Sumpah ya, soal SBMPTN lebih susah daripada soal UN. Ini ciyusss loh, dan penilaian SBMPTN beda dengan UN. Kalau SBMPTN, salah -1, benar 4, kosong 0. Jadi, lebih baik kalau memang gak yakin banget sama jawaban mending gak usah dijawab deh daripada -1.

Selama menunggu pengumuman saya benar-benar banyak berdoa dan beramal. Saya berdoa "Ya Allah, jika memang SNMPTN bukan rezeki nisa, maka jadikan rezeki nisa di SBMPTN ini. Tetapi apabila SBMPTN bukan rezeki nisa, kuatkan nisa dan jangan biarkan nisa berputus asa. AMIN". Saya pernah membaca apabila kita membaca surah Yasin 40 kali keinginan apa saja insyaAllah akan Allah kabulkan. Jadi pada waktu itu saya sebisa mungkin membaca surah Yasin hingga 40 dan memohon semoga usaha ini tidak sia-sia. Saya sudah pasrah.

Pengumuman SBMPTN diumumkan jam 6 petang WITA, sebelumnya saya menunaikan shalat maghrib. And it's time, saya deg-degan sekali :') Betapa kagetnya saya melihat isi pengumuman itu, "SELAMAT, ANDA DINYATAKAN LULUS" ya Allah, ini bener-bener keajaiban dan disana tertulis nama, universitas dan nomor pendaftaran saya. Saya lulus di Universitas Brawijya jurusan Manajemen. Subhanallah. Saat itu saya langsung sujud syukur. Dan endingnya, orangtua saya ikut bangga dan senang saya lulus di PTN impian saya walaupun awalnya mereka kaget saya senekat itu.

Jadi teman, jika memang kamu ingin, maka berusahalah untuk mendapat apa yang kamu inginkan. Tidak peduli sebesar apapun rintangan dan hadangan, jangan biarkan siapapun menyurutkan impianmu. Apapun yang kamu lakukan jika memang itu yang kamu inginkan dan itu yang terbaik untuk kamu nantinya orang terdekatmu pasti mendukungmu juga.

Share:

2 comments

  1. Selamat ya kak atas UN Favoritnya! Kebetulan ada kakak2 Brawijaya yang lagi PTN di sekolah saya... Mungkin kakak juga nantinya begitu? eheheh :D

    ReplyDelete
  2. Terima kasih dek Rizky :D hehee iya semoga ya dek. Semoga kamu juga nantinya bisa masuk PTN favorit, amin!

    ReplyDelete