Aanisa Rohmi

Hay Guys!
Sudah lama gak posting entri baru.
Aku kangen banget sama blog ini, kangen tulisanku yang aku baca berkali-kali.
Kangen kamu yang baca blog ini heheee.

Selama aku jadi mahasiswa banyak yang berbeda.
Terutama pola pikiran aku. Aku gak tau ini efek tambah usia atau karena aku udah jadi mahasiswa.
Well, karena aku kuliah di Malang, jauh dari orang tua, maka udah semestinya semua apapun urusan, masalah, dan apapun yang terjadi harus aku hadapi.
Sebenarnya gak enak loh jauh dari orang tua. Rasanya tuh kalo udah di Malang aku seperti bawa beban yang beratnya tuh gak terkira banget.
Kenapa aku bisa ngomong gitu? Karena orang tua aku kasih kepercayaan yang sangat sangat besar ke aku.
Orang tua aku selalu ingatin tujuan aku ke Malang itu untuk mencari ilmu. Bukan yang lain.
Jadi, otomatis yang tertanam di otak aku itu ya mencari ilmu.

Aku sempat iri sama mereka-mereka yang bisa jalan, bisa menghabiskan uang, bisa kemana aja.
Sedangkan aku, untuk keluarin uang aja aku harus pikir-pikir lagi.
Alhamdulillah keluarga aku termasuk keluarga yang keadaannya jauh lebih dari cukup untuk membayar tagihan, spp dan keperluan sehari-hari.
Bahkan papa aku juga sering nawarin tambahan uang.

Tapi, kembali diri masing-masing aja. Kita sebagai anak yang semuanya dibiayain oleh orang tua gak mau nambah beban orang tua disana.
Rasanya kalau udah dikasih uang bulanan trus kita minta uang tambahan lagi itu rasanya gagal aja.
Gagal untuk bisa jadi dewasa, gagal untuk mengontrol keinginan kita.

Yang paling menegangkan dan menakutkan itu setelah kita ulangan semester.
Dimana saat nilai-nilai kita keluar, bertebaran dimana-dimana.
Aku paling takut saat nilai keluar, aku takut kalau aja ada nilai aku yang jelek banget.
Rasanya tuh gagal banget. Rasanya juga takut.
Aku sebagai anak perantauan punya kewajiban untuk memberikan nilai yang baik buat keluarga aku.
Beban itu semakin berat kalau tau-tau kamu pulang dengan nilai yang jauh banget dari keinginan orang tua kamu.

Malu aja gitu. Biaya kuliah dan biaya bulanan kita, dan lain-lain itu sudah dipenuhi oleh orang tua kita.
Lalu kita sebagai anak cuma kasih nilai yang jelek.
Coba kamu bayangin!! Intinya aku disini cuma mau ingatin aja sebagai anak perantauan kita harus pikir 2 kali untuk melakukan sesuatu, bahkan harus berulang-ulang sih menurut aku.





Kita selalu membayangkan seandainya dunia bisa menjadi tempat yang lebih baik. Tapi, kita sendiri merasa bahwa kita terlalu kecil untuk bisa membuat perubahan. Padahal sebenarnya kalo dipikir-pikir kita punya potensi besar untuk itu lho; cuma yaaa kita gak sadar aja.


Melakukan hal-hal remeh tapi penting di bawah ini udah bisa untuk mengubah dunia menjadi lebih baik kok, setidaknya duniamu dan orang-orang di sekelilingmu.

1. Tersenyum
Sebuah senyuman bisa membuat banyak perbedaan lho. Tersenyum bisa mencairkan suasana yang kaku serta memberikan semangat positif. Bahkan, kita dianjurkan untuk tersenyum sebelum mengangkat telepon, karena senyum gak hanya berlaku saat tatap muka aja.


Setiap orang tentunya ingin merasa bahagia, dan kamu bisa memberikan dan menularkan kebahagiaan itu lewat sebuah gestur sederhana, yaitu tersenyum. Toh senyum itu gratis kan? Bahkan jika kamu lagi merasa muram, tersenyum bisa jadi solusi yang mudah.



2. Mendengarkan
Kita dianugerahi sebuah mulut dan sepasang telinga. Kenapa? Tentunya agar kita lebih banyak mendengarkan dibanding bicara. Sayangnya, kadang kita merasa enggan untuk menjadi pendengar yang baik, jadinya masuk telinga kiri keluar telinga kanan.


Mendengarkan dengan seksama akan membuat orang lain merasa dihargai, dan kamu pun bisa menyerap informasi dengan lebih baik. Tinggalkan sejenak aktivitas dan lamunanmu, fokus pada orang yang mengajakmu bicara. Lalu berikan tanggapan yang sesuai. Ini bisa membuat banyak perbedaan lho.


Kita pasti ingin didengar: kita punya kisah untuk diceritakan dan kita ingin dimengerti. Mendengarkan bisa menjadi jembatan yang baik untuk memahami orang lain.



3. Bersih-bersih
Tempat yang bersih itu enak dilihat, bikin perasaan dan pikiran lebih nyaman. Maka, bikin tempat tinggalmu dan sekelilingmu selalu bersih dan rapi. Melakukan ini menunjukkan kalo kamu peduli sama lingkunganmu dan kamu juga bisa menjadi contoh yang baikbuat orang lain.


Jangan ragu buat membuang sampah yang kamu temukan pada tempat yang seharusnya. Saat temanmu mengadakan acara, gak ada salahnya mengulurkan bantuan, temanmu pasti bakal merasa tertolong banget deh.

4. Membukakan pintu untuk orang lain
Hidup di kota yang apa-apa serba cepat bikin kita jadi serba terburu-buru dan terlalu mementingkan diri sendiri. Gak ada salahnya meluangkan waktu sesaat untuk membukakan atau menahan pintu buat orang lain ketika kebetulan kamu sedang berjalan masuk atau keluar ruangan. Sikap sederhana ini akan membuat orang lain merasa dihargai dan berterima kasih.

5. Mentraktir seseorang
Kalo kamu punya rezeki lebih, gak ada salahnya berbuat kebaikan dengan mentraktir seseorang, baik itu temanmu sendiri atau bahkan orang yang sama sekali gak kamu kenal. Dengan melakukan hal semacam ini, bukan gak mungkin orang-orang yang menerima kebaikanmu akan meneruskannya ke orang lain, menjadikannya seuntai rantai kebaikan yang diulurkan dari satu orang ke orang lainnya.


Dengan sendirinya dunia bakal menjadi lebih baik, kan? Yang harus kamu lakukan hanya memulainya.

6. Mengucapkan “tolong” dan “terima kasih” dengan tulus
Mengucapkan dua kata ajaib ini memang udah sepatutnya dilakukan. Tapi, ternyata kadang kita melewatkannya, terutama ketika kita tengah menerima pelayanan atau memberikan perintah, terutama ketika itu menjadi pekerjaan mereka.


Jangan lupa mengucapkan terima kasih ketika kita sudah dilayani dengan baik oleh kasir, misalnya, meskipun memang kewajiban mereka untuk melayani kita. Atau mengatakan “tolong” kepada OB saat memintanya membuatkan kita kopi. Hal remeh ini bisa membuat mereka merasa dihargai.

7. Memberi ucapan yang personal
Saat hari raya, udah jadi hal yang lumrah untuk memberi ucapan lewat pesan singkat. Tapi, budaya mengirimkan pesan massal berupa template kepada teman dan kolega kita yang kini marak terjadi membuat segala sesuatu terasa hambar.


Coba deh kamu bayangin gimana rasanya dapat broadcast BBM atau SMS ucapan selamat hari raya yang isinya cuma template tanpa menyebutkan nama orang yang dituju: rasanya gak spesial ‘kan? Padahal, kini kita gak perlu jauh-jauh datang ke rumah para relasi kita untuk memberi ucapan satu persatu. Jadi, gak usah pake alasan capek atau repot.


Ngasih ucapan yang mencatumkan nama orang yang dituju akan membuat pesan kamu terasa personal dan spesial, dan tentunya bikin orang yang menerimanya merasa senang karena merasa diingat olehmu.

8. Menyemangati orang lain.
Hal terbaik yang bisa kamu berikan kepada seseorang adalah semangat, karena gak banyak orang yang memperoleh semangat dari orang-orang di sekelilingnya untuk bisa menunjukkan potensi terbaik mereka. Kalo aja semua orang bisa mendapat dorongan yang mereka butuhkan, pasti bakal banyak jenius yang lahir dari diri mereka.


Memberi semangat bisa kamu lakukan mulai dari memberikan pujian, mengatakan “kamu bisa”, atau bahkan memberikan cinta. Dorongan semangat terbaik yang bisa kita berikan adalah dengan mencintai dan menerima seseorang apa adanya di segala situasi.

9. Beri waktu buat dirimu sendiri
Mungkin kedengarannya agak egois, tapi ada suatu saat di mana ketika harusnya istirahat, kamu justru bekerja keras. Padahal, kamu akan lebih produktif kalau kamu mengambil istirahat yang cukup. Berikan dirimu sendiri waktu yang cukup untuk menyeimbangkan fisik dan mentalmu, agar nantinya kamu bisa memberi lebih banyak bagi orang lain.

10. Memberi dan menerima
Kapanpun kamu bisa berbagi, berbagilah. Kebaikanmu hari ini akan dibalas dengan suatu cara, suatu hari. Dan yang kamu beri itu gak harus selalu berupa materi, tapi juga bisa berupa ide, sikap, atau dorongan semangat.


Yang gak kalah penting, kamu juga perlu menerima kebaikan dari orang lain. Dengan menerima, kamu akan merasa dihargai dan dipedulikan. Kamu juga memberi kesempatan bagi seseorang untuk menikmati rasanya memberi atau melakukan sesuatu bagi orang lain.

11. Menjadi dirimu sendiri
Kita seringkali terfokus untuk membentuk diri sendiri menjadi seseorang yang sesuai dengan keinginan orang lain, sehingga kita melupakan siapa diri kita sebenarnya. Padahal, kehadiranmu adalah hadiah, dan kamu telah dilahirkan ke dunia dengan suatu alasan.


Temukan dirimu sendiri: apa yang kamu pikirkan, apa passion-mu, apa yang membuatmu bersemangat. Memberi kesempatan bagimu untuk menjadi diri sendiri berarti memberikan kesempatan yang sama bagi orang-orang di sekelilingmu.


Bayangkan, hidup kita pasti jauh lebih mudah jika masing-masing bisa menjadi dirinya sendiri, alih-alih berusaha menjadi seseorang yang bukan diri kita hanya demi menyenangkan orang lain. Dan semua itu bisa dimulai dari kamu.


Membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik adalah perihal menularkan kebaikan bagi sesama dengan tetap menjadi diri sendiri. Jadi, apa kamu udah siap untuk memulai perubahan ke arah yanglebih baik?
Newer Posts Older Posts Home



About Me

My photo
Aanisa Rohmi
View my complete profile

Archive

  • ►  2018 (2)
    • ►  June (2)
  • ►  2017 (13)
    • ►  August (1)
    • ►  June (1)
    • ►  May (1)
    • ►  April (4)
    • ►  March (2)
    • ►  February (2)
    • ►  January (2)
  • ►  2016 (21)
    • ►  December (2)
    • ►  November (5)
    • ►  October (1)
    • ►  September (2)
    • ►  August (5)
    • ►  July (2)
    • ►  April (1)
    • ►  March (2)
    • ►  January (1)
  • ►  2015 (3)
    • ►  August (1)
    • ►  July (2)
  • ▼  2014 (13)
    • ►  December (1)
    • ▼  September (2)
      • Beban Anak Perantauan
      • Hal Remeh yang Bisa Membuat Dunia Lebih Baik
    • ►  August (1)
    • ►  April (2)
    • ►  March (1)
    • ►  January (6)
  • ►  2013 (9)
    • ►  November (2)
    • ►  July (2)
    • ►  May (1)
    • ►  March (4)
  • ►  2012 (12)
    • ►  July (4)
    • ►  April (5)
    • ►  January (3)
  • ►  2011 (55)
    • ►  December (3)
    • ►  November (3)
    • ►  October (3)
    • ►  August (8)
    • ►  July (6)
    • ►  June (6)
    • ►  May (5)
    • ►  April (5)
    • ►  March (3)
    • ►  February (5)
    • ►  January (8)
  • ►  2010 (27)
    • ►  December (5)
    • ►  November (7)
    • ►  October (4)
    • ►  September (5)
    • ►  August (4)
    • ►  July (1)
    • ►  March (1)
Powered by Blogger.

Copyright © 2009-2020 Aanisa Rohmi. Created By OddThemes